Oleh: Anita Hotmaida Sitorus
Pendahuluan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang telah lama beroperasi dan memiliki jaringan rute penerbangan domestik maupun internasional. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Garuda Indonesia berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan berkualitas. Perusahaan ini berupaya untuk mempertahankan reputasi dan citranya sebagai maskapai penerbangan pilihan di Indonesia dengan standar pelayanan yang tinggi.
Visi
Menjadi maskapai penerbangan yang terkemuka di dunia dengan memberikan layanan terbaik, mengutamakan keselamatan, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dan menunjukkan keunikan budaya Indonesia.
Misi
1. Menyediakan layanan penerbangan yang berkualitas tinggi dan aman untuk pelanggan dengan terus berinovasi
2. Menyebarkan keindahan dan keragaman budaya Indonesia ke seluruh dunia melalui jaringan penerbangan yang luas.
3. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan melalui kepuasan dan pengalaman pelanggan yang maksimal
4. Meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dengan pengelolaan yang efisien dan berorientasi pada pelanggan.
5. Memperkuat posisi sebagai perusahaan penerbangan global yang mampu bersaing di pasar internasional.
6. Memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia melalui pengembangan jaringan dan operasional yang luas.
Tujuan Organisasi
1. meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan layanan berkualitas
2. Menyebarkan keindahan dan keragaman budaya Indonesia ke seluruh dunia melalui jaringan penerbangan yang luas.
3. menjaga dan meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan.
4. Memperluas pangsa pasar di domestik dan internasional untuk memperkuat posisi di industri penerbangan global.
5. Menyediakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
"Business and Social Environment"
1. Teknologi (Technologi)
* Kapasitas Produksi
Teknologi terbaru memungkinkan Garuda untuk meningkatkan efisiensi pesawat dan menambah kapasitas kursi sesuai dengan permintaan pasar.
* Pengetahuan pekerja
Investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan membantu meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi kebutuhan teknologi dan pelayanan.
* Kemampuan komunikasi
Teknologi komunikasi memungkinkan Garuda menjaga komunikasi yang lancar dengan penumpang dan antar karyawan.
*Penelitian dan pengembangan
R&D di Garuda fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan, baik dalam hal kenyamanan penerbangan maupun inovasi layanan digital.
2. Lingkungan Pasar (Market Environment)
* Permintaan pelanggan
Permintaan pelanggan terhadap layanan penerbangan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, daya beli masyarakat, kecenderungan perjalanan, harga tiket, dan faktor musim (seperti liburan atau musim haji). Garuda Indonesia perlu menyesuaikan penawaran produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti menyediakan penerbangan domestik dan internasional, layanan premium, serta fasilitas tambahan (misalnya, layanan kelas bisnis, akses lounge, atau program frequent flyer).
*Tingkat Persaingan
Garuda Indonesia beroperasi di pasar yang sangat kompetitif, dengan banyak pesaing baik dari maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Pesaing utama Garuda Indonesia antara lain maskapai seperti Lion Air, AirAsia, dan Sriwijaya Air di pasar domestik, serta maskapai global seperti Singapore Airlines dan Emirates di pasar internasional. Untuk tetap bersaing, Garuda Indonesia harus menawarkan layanan yang berkualitas, inovasi, harga yang kompetitif, dan menjaga reputasi perusahaan dalam memberikan kenyamanan serta keamanan.
*kemampuan pemasok
Kemampuan pemasok, seperti produsen pesawat dan penyedia bahan bakar, sangat mempengaruhi operasi Garuda Indonesia. Ketersediaan dan harga pesawat baru serta perawatan pesawat sangat krusial dalam menjaga kualitas layanan. Begitu juga dengan pasokan bahan bakar, yang menjadi salah satu biaya terbesar dalam industri penerbangan. Ketergantungan pada pemasok ini membuat Garuda Indonesia harus menjaga hubungan yang baik dengan para pemasok, serta mengelola risiko yang terkait dengan fluktuasi harga bahan bakar dan pasokan pesawat.
3. Lingkungan Hukum (Legal Environment)
* Beban pajak
PT. Garuda Indonesia, sebagai perusahaan milik negara (BUMN) yang terdaftar di bursa, tunduk pada peraturan pajak Indonesia, termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak khusus yang terkait dengan industri penerbangan seperti pajak bandara dan cukai bahan bakar. Kebijakan pajak ini sangat mempengaruhi biaya operasional perusahaan, terutama karena sektor penerbangan memiliki margin keuntungan yang tipis dan biaya bahan bakar yang tinggi.
* Kebijakan Regulasi
Sebagai maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia tunduk pada regulasi ketat dari Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia. Ini mencakup peraturan keselamatan penerbangan, standar operasional, dan batas tarif penerbangan domestik. Ketaatan terhadap regulasi keselamatan penerbangan sangat penting untuk menjaga reputasi dan keamanan penumpang. Selain itu, peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mempengaruhi Garuda Indonesia sebagai perusahaan terbuka yang wajib melaporkan informasi keuangan secara transparan dan berkala.
*Kebijakan Perdagangan
PT. Garuda Indonesia juga terpengaruh oleh kebijakan perdagangan internasional, khususnya yang terkait dengan hak udara, tarif ekspor-impor, dan kerjasama internasional. Sebagai maskapai yang melayani rute internasional, kebijakan perdagangan bilateral antara Indonesia dan negara-negara lain sangat berpengaruh. Contohnya adalah regulasi mengenai hak pendaratan (landing rights), yang menentukan akses ke pasar internasional dan dapat meningkatkan daya saing maskapai.
